Sabtu, 23 Desember 2017

GUA JATIJAJAR





Kota Kebumen terkenal dengan memiliki obyek wisata andalan bernama Gua Jatijajar. Keberadaan Gua Jatijajar di kota yang terkenal dengan memiliki makanan khas lanting ini, menjadikan kota ini menjadi salah satu destinasi kota yang bisa anda kunjungi ketika berlibur di Jawa Tengah dan sekitarnya. Gua Jatijajar mulai dikembangkan sebagai obyek wisata pada tahun 1975.
Gua Jatijajar terbentuk karena situs geologi dari proses alamiah yang awalnya dari batu kapur. Gua ini memiliki panjang 250 m, dengan lebar rata-rata 1,5 m, dan tinggi gua rata-rata 12 m. Sedanngkan ketebalan lanngit-langit gua ini 10 m.
Gua yang berada 50 m diatas permukaan laut ini, memiliki keistimewaan sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Di bagian depan obyek wisata Gua Jatijajar, pengunjung akan melihat keberadaan patung dinosaurus sebagai simbol penting dari gua ini. Pengunjung akan melewati mulut patung dinosaurus yang mengeluarkan air, sebagai muara dari mata air yang berasal dari dalam gua, yaitu dari Sendang Kantil dan Sendang Mawar. Oleh penduduk setempat, air ini diyakini tidak akan habis, meski dalam kondisi cuaca kemarau. Air ini digunakan oleh penduduk Gua Jatijajar sebagai salah satu sumber pengairan di sawah-sawah mereka.
Pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menyusuri gua dengan cara menuruni tangga yang merupakan bagian dari ekor patung dinosaurus. Kemudian pengunjung akan menjumpai sungai-sungai bawah tanah (sendang) yang masih aktif dan merupakan salah satu keistimewaan Gua Jatijajar ini. Tercatat ada empat sendang di dalam Gua Jatijajar, yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Aliran air di Sendang Mawar dan Sendang Kantil melewati lubang kemudian menembus hingga keluar gua. Sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi sengaja tidak dibuka untuk umum oleh pihak pengelola obyek wisata Gua Jatijajar. Jika pengunjung ingin menelusuri lorong gua lewat dua sendang tersebut, maka pengunjung harus mendapat izin yang ketat dari pihak pengelola.
Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat stalagtit, stalagmit dan pilar/ tiang kapur, yang terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut pennelitian para ahli, dalam waktu 1 tahun hanya akan terbentuk stalagtit setebal 1 cm. Karena itulah Gua Jatijajar ini merupakan gua kapur yang sudah tua sekali. Begitu juga dengan bebatuan didalamnya, merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena memiliki umur yang tidak bisa dikatakan muda ini, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung hewan purba, yaitu dinosaurus.
Ketika pengunjung menyusuri gua lebih dalam lagi, maka akan melihat banyak pemandangan yang indah. Ruangan di gua ini diterangi dengan lampu beraneka warna, mulai dari pintu masuk hingga keluar. Sehingga pengunjung tak perlu risau dengan penerangan di dalam gua. Disalah satu bagian langit-langit gua terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi gua. Di tengah-tengah ruangan terdapat kursi melingkar yang dapat digunakan sebagai tempat duduk pengunjung yang ingin istirahat, sambil melihat sekeliling ruangan dalam gua.
Di dalam gua, pengunjung dapat melihat 8 buah deodrama yang dipasang, ditambah dengan adanya patung-patung yang berjumlah 32 buah. Patung-patung tersebut menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka, yang kemudian dikenal dengan Legenda Lutung Kasarung. Menurut cerita, tempat ini pernah menjadi tempat pertapaan Raden Kamandaka, putera mahkota Raja Pajajaran, untuk mendapat wangsit. Raden Kamandaka bertapa di daerah ini, karena waktu itu Kebumen masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Padjajaran dengan pusat ibu kotanya Bogor (Batutulis). Adapun visualisasi dari legenda tersebut bisa dilihat dalam diodrama yang ada di dalam gua. 
            Setelah keluar dari gua, di kawasan ini banyak kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Kota Kebumen dan banyak juga penjual souvenir. Selain itu, ada juga satu taman yang dijadikan sebagai taman bermain serta taman keluarga. Taman ini diberi nama Pulau Kera, dikarenakan terdapat banyak patung kera di dalamnya. Bagi pengunjung yang menginginkan bermalam, di tempat ini ada beberapa penginapan maupun homestay serta rumah makan atau restoran dengan harga yang cukup terjangkau

KEBUN TEH DI LERENG GUNUNG LAWU



                                               


Kebun Teh Jamus merupakan perkebunan teh peninggalan penjajah Belanda, yang kini menjadi salah satu unit perkebunan besar di Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya kebun teh Jamus ini, mempunyai andil dalam upaya mendukung tercapainya sasaran kebijakan pemerintah Kabupaten Ngawi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjadi penghasil produk eksport serta pemeliharaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup. 


Selain itu dari sektor agrowisata merupakan potensi yang harus digali dan dikembangkan. Agrowisata yang berwawasan lingkungan hidup agar tetap alami dan lestari ini sudah diawali dari tahun 1993 dan pengembangan sektor Agrowisata Jamus dengan berbagai fasilitas penunjang terus berjalan. Hingga saat ini, tersusunlah profil Agrowisata Jamus yang dimaksudkan memberikan gambaran tentang paket Agrowisata di Jamus.

Diantara Agrowisata yang tersedia adalah pembibitan tanaman teh, koleksi berbagai klon teh, bumi perkemahan “kantil idaman”, makam pendiri kebun teh yaitu Van Der Rappart, kincir air pembangkit listrik, Jamus Borobudur’s Hill, Kolam Renang Anak-Anak “Sumber Lanan”. Panorama Gardupolo Grojokan Kedung Putri terletak di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, termasuk lereng Gunung Lawu memiliki pemandangan yang indah, cocok untuk refreshing melepas penat di akhir pekan.

Baca: Persewaan mobil mulai 50ribu

MENIKMATI INDAHNYA SELAT MADURA DI SURAMADU





Jembatan Nasional Suramadu ( dari singkatan Surabaya-Madura) merupakann jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan yang menghubungkan pulau Jawa(Surabaya) dan pulau Madura(Bangkalan) ini panjangnya mencapai 5.438 meter. 

Pada tanggal 20 Agustus 2003, pembangunan jembatan ini mulai dikerjakan. Presiden Megawati Soekarnoputri lah yang meresmikan pembangunan ini. Membutuhkan waktu sekitar 7 tahun pengerjaannya. pada tanggal 10 Juni 2009, jembatan Suramadu dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 


Tujuan dibangunnya jembatan Suramadu ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan di Pulau Madura yang relatif masih rendah dibandingkan daerah lain di Provinsi Jawa Timur. Dan juga karena Kota Surabaya semakin padat karena penduduk Madura urbanisasi ke Surabaya, diharapkan dengan pemerataan ekonomi, urbanisasi bisa ditekan.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung dan jembatan utama. Jarak permukaan air laut dan jembatan sekitar 35 meter, sehingga kapal feri bisa melintas di bawah jembatan. 

Jembatan ini merupakan jembatan tol pertama di Indonesia. Walau dikatakan jalan tol, namun pengendara sepeda motor bisa melewatinya. Sehingga untuk mengakses Pulau Madura lebih mudah dan lebing cepat dibandingkan naik kapal feri. Yang biasanya kalau untuk melintasi Selat Madura menggunakan kapal feri membutuhlkan waktu 30 menit, dengan dibangunnya jembatan ini, bisa mengendarai sepeda motor hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Sambil melewati jembatan Suramadu, para pengunjung akan melihat cantiknya Selat Madura. Apalagi kalau malam hari ditambah cahaya yang bergerak dan penuh warna seperti air mancur menari di atas langit.


Saat ini banyak masyarakat berbondong-bondong untuk datang ke Suramadu untuk menyaksikan kemegahan jembatan ini. Walau pengunjung tidak boleh berhenti di jalan tol, pengunjung bisa mengambil foto sambil berjalan. Dan apabila ingin mengambil foto tetapi tidak ingin melintasi jembatan Suramadu, pengunjung bisa mengambil foto jembatan Suramadu dari bawah. Sebelum memasuki area jembatan atau tepatnya di pinggir pantai, pengunjung bisa mennikmati keindahan Selat Madura dan juga jembatan Suramadu. Di sana juga disediakan parkir, persewaan perahu dan juga lengkap dengan warung makan dan toko sovenir.

Senin, 03 April 2017

Tempat Wisata di Sumatera Utara

Tempat wisata Sumatera utara terletak di pulau sumatera dengan ibu kota Medan, Dengan luas kurang lebih 71.680 Km, dengan berbatasan dengan Aceh utara serta Sumatera Barat Barat dan Riau di selatan. Penduduk Sumatera Utara di bagi dalam beberapa etnis yaitu suku Batak, yang masih terbagi menjadi 5 suku dan suku Melayu.
Kota medan adalah ibu kota propinsi yang dinamis dan kota terbesar di kota sumatera, atau kota ke tiga terbesar setelah Jakarta,dan Surabaya.Di kota Medan beragam multi etnis dan agama berada di sini,Banyak gereja, masjid, dan Vihara Tionghoa tersebar di berbagai tempat seluruh kota.
Tempat wisata di Sumatera utara adalah

Tempat wisata Sri Mariamman Adalah tempat ibadah agama Hindu yang di bangun untuk memuja Dewi Kali yang di bangun tahun 1884. Rumah ibadah ini dikunjungi oleh masyarakat India yang beragama Hindu, Masyarakat India ini berasal dari India selatan yang datang ke Medan pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.

 Tempat wisata Istana Maimun( Maimoon ) adalah merupakan istana dari Sultan Sultan Deli, Istana ini di bangun oleh Sultan Deli pada tahun 1888. Warna kuning menjadi warna utama di istana yang memiliki arsitektur khas Melayu,ruang penerimaan tamu istana yang terbuka untuk umum di hiasi dengan potret keluarga kerajaan Deli, Perabotan tua peninggalan Belanda dan juga beberapa laras senjata

 Tempat wisata Sumatera Utara Rumah Tradisional Batak Karo: terletak tidak jauh dari istana Maimun, Di dalam bangunan ini terdapat meriam kuno yang di beri nama Meriam Puntung yang memiliki kaitanya dengan legenda Puteri Hijau. Yaitu pahlawan perang Deli melawan Aceh pada Abad 16. Puteri hijau di kabarkan berasal dari dataran tinggi karo. Sehinnga Deli dianggap mempunyai hubungan dekat dengan masyarakat Batak Karo.

 Tempat Wisata Sumatera Utara Masjid Raya Medan, atau juga di sebut Masjid Raya Al mahsun.Bangunan Masjid yang gagah dengan kubah kubah yang berwarna hitam. Masjid ini masjid yang sangat unik, indah dam megah dan tiada duanya di indonesia. Masjid ini memiliki banyak pilar yang melengkung di bagian atasnya dengan bentuk yang sangat mengesankan. di bangun dengan gaya arsitektur campuran yang mengandung unsur Timur Tengah, India, dan Spanyol. Di dekat masjid terdapat makam keluarga kerajaan Dari kompleks masjia kita dapat melihat menara air yang tinggi yang telah menjadi simbol dari kota medan.

 Tempat wisata Bagunan Bank indonesia . Bangunan yang di bangun bergaya kolonial, begaya eropa Dan berada di Jln Soekarno Hatta. Jalan Soekarno Hatta telah menjadi jalan utama sejak jaman Belanda.

 Tempat wisata Rumah Tjong A Fie, Yaitu rumah besar yang bergaya cina, dengan ornamen dan hiasan yang sangat indah.Dulu rumah ini adalah milik Tjong A Fie yang di kennal pengusaha perkebunan yang kaya. Rumah ini di bangun saat jaya jayanya perusahaan perkebunan di sekitar Medan pada tahun 1920 -1930

 Tempat wisata Kawasan Polonia. Terletak dengan bandara udara Polonia.kawasan ini  mengambarkan suasana kehidupan kolonial di medan tahun 1920-1930 karena masih ada bangunan bangunan tua yang berderet yang merupakan rumah rumah pada masa Kolonial dengan gaya bungalow. Tetapi sayang banyak bangunan yang telah di rubah oleh pemiliknya menjadi banguanan model jaman sekarang

Baca juga: rental mobil jogja Guntur Sakti

Vihara Gunung Timur;Vihara ini menghadap ke Sungai Babura, dan merupakan Vihara yang terbesar di Medan atau mungkin terbesar di Indonesia

Gereja Protestan; Terletak tidak jauh dari Vihara Gunung Timur, di bangun dengan  gaya kolonial art- deco.dan di bangun dari tahun 1921.

Taman Buaya Asam Kumbang; Terletak di kecamatan sunggal yang berada kurang lebih 5 Km dari pusat kota medan. Tempat ini merupakan tempat pembiakan buaya untuk di ambil kulitnya. Taman ini luasnya 2 hektar dan menjadi tempat hiburan bagi warga Medan, karena menjadikan binatang buas buaya sebagai tontotan yang mengasikan,.

Musium sumatera Utara : terletak di Jalan Joni 51 yang memamerkan berbagai benda yang berkaitan dengan kebudayaan dan sejarah masyarakat Sumatera Utara,Musium ini buka dari hari selasa sampai Minggu pukul 8.30 sampai 17.00

 Tempat Wisata Masjid Osmani;Atau di kenal Masjid labuhan, Masjid ini di bangun pada tahun 1854 oleh Sultan Osmani,Luas masjid ini 30x 40 meter, Awal konstruksi bangunan ini memakai kayu , tetapi kemudian di renovasi oleh Wali kota medan pada tahun 1966, Arsitektur bangunan ini pepaduan antara kebudayaan Lokal dan asing, Seperti India, Persia, Andalusia, Mesir dan Belanda, Tiang tiang masjid bergaya morrish dengan kubah tunggal bersegi delapan
Itulah beberapa tempat wisata yang berada di sumatera Utara
Baca Juga tempat wisata aceh