Produksi patung primitif sudah dimulai sejak 15 tahun yang lalu.
Keahlian memahat kayu didapatkan warga dari seniman besar Bagong
Kussudiardjo. Bentuk patung primitif terinspirasi dari berbagai suku,
salah satunya Suku Asmat, Papua. Awalnya warga hanya membuat meubel kayu
biasa. Sebagian besar patung yang diproduksi dikirim ke Bali yang
kemudian diekspor ke Amerika, Jepang, Timur Tengah dan Eropa. Sekarang
tak hanya patung, warga juga memproduksi asbak, tempat lilin, tempat
pulpen, tempat kartu nama, tempat CD, bahkan almari. Bahan kayu yang
dipakai adalah kayu mahoni. Namun ayang, saat ini permintaan patung
primitif mulai berkurang karena pasar yang mulai bosan. Padahal, potensi
pasar lokal masih belum tergali. Kini hanya tersisa beberapa galeri
saja yang masih bertahan untuk membuat kerajinan patung primitif
tersebut.
Baca juga :rental mobil jogja Guntur Sakti
Anda dapat melihat lihat hasil kerajinan mereka dengan menyewa kendaraan tersebut.Driver Guntur Sakti akan melayani anda dengan ramah dan sopan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar