Senin, 08 Januari 2018

DESTINASI WISATA KENDAL



Kendal merupakan kabupaten yang memiliki sejuta pesona dan panaroma alam yang menakjubkan dan masih banyak yang tersembunyi sehingga belum banyak yang mengetahui akan keindahan kota ini. Banyak pilihan destinasi wisata di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Mulai dari obyek wisata bersejarah, wisata pantai, air terjun, goa hingga wisata buatan dengan spot-spot kekinian yang bisa segera anda explore.

Berikut ulasan secara singkat beberapa tempat wisata di Kendal yang kami rekomendasikan untuk anda :
1.      CURUG SEWU

Tempat wisata yang pertama yakni air terjun Curug Sewu, dimana memiliki 3 air terjun yang masing-masing tingginya adalah 45 meter, 15 meter, dan 20 meter. Di sekitar air terjun Curug Sewu terdapat taman rekreasi, kebun binatang, panggung hiburan, kereta mini, jet coaster, dan kolam renang. Adapun air terjun Curug Sewu ini terletak di Desa Curug Sewu, Kecamatan Patean, berjarak 40 km dari Kota Kendal lewat Waleri atau Sukorejo.


2.      PANTAI SENDANG SIKUCING

Wisata ini merupakan tempat wisata yang memiliki pemandangan indah yang tiada bandingannya dan paling tepat untuk menyaksikan matahari terbit ataupun tenggelam. Penataan arsitektur bangunan yang pas, menjadikan tempat ini terasa teduh menyatu dengan panorama pantai yang menghembuskan angin sepoi. Di pantai ini juga terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati bentangan panorama laut yang mempesonaYang menjadi ciri khas pantai di Kecamatan Rowosari ini adalah dengan adanya rumah makan terapung, panggung terbuka, perahu tradisional, dan becak air.

3.      PEMANDIAN GONOHARJO

Bagi yang suka mandi air panas,bisa mengunjungi pemandian air panas Gonoharjo yang berada di lereng Gunung Unggaran, sekitar 40 km dari Kota Kendal. Lokasi pemandian Gonoharjo terletak di Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Wisata ini juga dikenal dengan sebutan Gonoharjo Hot Spring Water. Disini ada beberapa sumber air panas yang memiliki latar belakang alam yang indah. Berbagai fasilitas pun kini mulai dikembangkan. Mulai dari kolam renang, pemancingan, kolam renang air dingin, kolam renang air panas, kafetaria, taman bermain dan tempat air panas belerang adalah bagian dari air terjun Gonoharjo.

4.      GOA KISKENDO   
                   
Bagi wisatawan yang suka petualangan bisa mampir di Goa  Kiskendo. Sebelum masuk goa yang curam, akan menyusuri jalan yang berbatu. Di dalamnya terdapat goa-goa kecil seperti Goa Lawang, Goa Pertapaan, Goa Tulangan, Goa Kempul, dan Goa Kampret. Untuk cekungan anak sungai dikenal dengan nama Kedung Jagan. Goa Kiskendo terletak di Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, 15 km kearah selatan dari Kota Kendal lewat Kota Kaliwungu.

5.      PANTAI JOMBLON

Untuk menemukan tempat wisata di Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring ini tidaklah sulit. Ada banyak transportasi umum menuju ke Pantai Jomblon dan juga bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi sekitar 10 km dari Kota Kendal. Wisatawan akan menjumpai tanaman mangrove atau bakau yang rimbun untuk menghalau ombak pantai yang cukup besar. Selain pemandangan yang ditawarkan, di tempat ini wisatawan bisa memancing ikan di tepi pantai.


6.      PERKEBUNAN TEH MEDINI

Lokasi ini terletak tidak jauh dari pemandian air panas Gonoharjo dan perkebunan karet Merbuh, Getas Kecil di Kecamatan Singorojo atau perkebunan kopi Sukomangli Kecamatan Patean. Tepatnya di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kebun Teh Medini biasa dikunjingi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menikmati pemandangan hijaunya kebun teh atau sekedar bernostalgia. Areal perkebunan di Merbuh juga terdapat kawasan bumi perkemahan yang ramai pada waktu liburan sekolah.

7.      MASJID AGUNG KENDAL

Masjid Agung Kendal, Jawa Tengah,merupakan masjid tertua di Kendal. Bangunan awal Masjid Agung Kendal menyerupai Masjid Agung Demak, yaitu tidak terdapat kubah dan pada atapnya berbentuk seperti prisma

MASJID TUA dengan ARSITEKTUR KHAS



Dengan gerbang besar dan pintu kayu kuno, Masjid Agung Sumenep berdiri kokoh menghadap matahari terbit. Masjid yang dahulu dikenal dengan nama Masjid Jami’ ini terletak di tengah-tengah KotaSumeneptepatnya berada di sebelah barat  Taman Kota.

Masjid Agung Sumenep dibangun setelah pembangunan Kraton Sumenep, sebagai inisiatif dari Adipati Sumenep, yaitu Pangeran Natakusuma I alias Panembahan Somala. Adipati yang memiliki nama asli Aria Arisudin Natakusuma ini, sengaja mendirikan masjid yang lebih besar. Setelah sebelumnya dibangun masjid, yang dikenal dengan Masjid Laju, oleh Pangeran Anggadipa. Dalam perkembangannya masjid Laju tidak mampu menampung jama’ah yang semakin banyak.


Dari tinjauan arsitektural, memang banyak hal yang menjadi cirri khas pada bangunan yang menjadi pusat kegiatan masyarakat Islam di kabupaten ini. Memperhatikan fisik bangunan, layaknya menganut eklektisme kultur desain.

Masjid Jami’ yang terletak di kabupaten paling timur di pulau garam ini, jika dilihat dari bentuk bangunannya merupakan penggabungan berbagai sumber budaya. Mungkin sebagai bentuk akomodasi dari budaya yang berkembang di masyarakatnya. Pada masa pembangunannya hidup berbaur berbagai etnis masyarakat yang saling memberikan pengaruh.

Terlebih lagi, bukan hanya kolaborasi gaya arsitektur lokal. Melainkan dengan jangkauan lebih luas, yaitu antara arsitektur Arab, Persia, Jawa, India, dan China menjadi satu dibangunan istimewa ini. Sehingga membentuk struktur bangunan lengkap dengan ornamen yang menghiasi bangunan ini secara keseluruhan.

Kubah kecil di puncak bangunan yang ada di sudut kanan kiri halaman masjid, sangat mewakili arsitektur Arab-Persia. Ornamen yang kemudian dipertegas dengan warna-warna menyala mewakili corak bangunan dari Gujarat-Cina. Bangunan tersusun dengan puncak bagian atas menjulang tinggi mengingatkan bentuk-brntuk candi yang menjadi warisan masyarakat Jawa. Kubah berbentuk tajuk juga merupakan kekayaan alami pada desain masyarakat Jawa. Pada pintu gerbang pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok dan juga interior masjid lebih cenderung bernuansa kebudayaan Tiongkok. Disamping pintu depan terdapat jam duduk ukuran besar, dan di atas pimtu tersebut terdapat prasasti beraksara arab dan jawa.


Struktur bangunan secara keseluruhan menggambarkan tatanan kehidupan masyarakat yang rumit di masa itu. Jalinan hubungan antar etnik yang hidup di Madura dapat disaksikan dari bangunan utuh dari sosok Masjid Agung Sumenep ini.

Pada bagian depan, dengan pintu gerbang seperti gapura besar, banyak orang berpendapat kalau menampakkan adanya corak kebudayaan Portugis. Konon, Masjid Agung Sumenep ini merupakan salah satu dari sepuluh masjid tertua di Indonesia dengan corak arsitektur yang khas. Selain bentuknya yang unik, warna cat putih dan kuning keemasan pada Masjid Sumenep ini menjadikan tampilan masjid ini sangat fotogenik. Karena itulah tempat ini pantas untuk anda kunjungi ketika berada di wilayah Sumenep, Madura

Minggu, 07 Januari 2018

GUA BEKAS MARKAS PAHLAWAN DI BANTUL



Tidak bisa dipungkiri, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Selain memiliki wisata alam dan pantai disepanjang bagian selatannya, di provinsi ini terdapat banyak tempat bersejarah. Disudut bagian dari Kota Bantul terdapat tempat bersejarah yang bernama Gua Selarong. Gua Selarong inilah yang menjadi saksi bisu perjuangan Pangeran Diponegoro ketika melawan penjajah waktu itu.
Ketika wisatawan mulai memasuki gerbang gapura Gua Selarong, maka akan disambut patung Pangeran Diponegoro yang berpakaian jubah hitam dan menunggang kuda. Dengan kegagahannya, patung ini melambangkan perjuangan dan keberanian sang pangeran melawan tentara Belanda. Selain itu, didekat tempat parkir juga terdapat satu lagi patung Pangeran Diponegoro yang berjubah putih.
Letak Gua Selarong ini berada di pinggir perbukitan batu kapur, sehingga wisatawan harus menaiki tangga untuk dapat menjangkaunya. Tempat yang berada di Kembangputihan, Pajangan, Bantul ini berbentuk bukit batu dengan dua buah gua utama, yaitu gua kakung dan gua putri. Dulunya gua tersebut digunakan sebagai tempat bersembunyi Pangeran Diponegoro dan selir beliau yang bernama Raden Ayu Retnaningsih (istri beliau lebih dahulu meninggal). Mendengar nama gua ini, jangan bayangkan bentuknya yang memanjang seperti gua alam lainnya. Gua pada kompleks Gua Selarong ini berbentuk seperti cekungan pada tebing yang kemudian dipahat agar bisa ditinggali. Untuk menuju tempat bekas markas Pangeran Diponegoro ini, wisatawan harus melewati anak tangga yang cukup curam dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dibeberapa kanan kiri tangga terdapat teras, gazebo, area outbound, kursi dan ayunan yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat.
Di kompleks Gua Selarong ini, terdapat juga air terjun kecil yang mengalir saat musim penghujan tiba. Ketika musim kemarau hampir tidak ada air yang mengalir, jika ada itupun hanya pada sumbernya yang berada dipuncak. Di kawasan ini juga terdapat dua sendang, yaitu Sendang Manik Moyo dan Sendang Umbul Moyo. Selain itu, wisatawan dapat melihat hamparan hijau daerah sekitar dari gardu yang terletak diatas bukit (diatas Gua Putri). Tidak hanya karena nilai historynya yang tinggi, tempat ini memiliki daya tarik karena alamnya yang masih asri. Bahkan, gua yang tersusun dari batu kapur ini digelayuti akar-akar pepohonan dengan usia ratusan tahun yang mampu membawa kita ke suasana seolah-olah berada di tempat yang jauh dari peradaban.
Ketika wisatawan sudah puas menjelajahi alam ini, wisatawan bisa membeli souvenir-souvenir patung dari kayu yang dijual Sanggar Diponegoro di dekat gapura masuk gua..
Untuk mengunjungi tempat bersejarah ini, bisa ditempuh melalui beberapa rute. Dari Kota Bantul, rute yang paling mudah melalui rute Masjid Agung Bantul kearah barat, kemudian menuju ke jalan Selarong. Akses menuju tempat ini bisa dibilang mudah, karena jalan dari Kota Yogya sudah mulus dan dapat dijelajahi dengan kendaraan bermobil.

Sabtu, 06 Januari 2018

WISATA KOTA BLITAR



            Kota Blitar yang menjadi kota kelahiran orang bersejarah dalam kemerdekaan Negara Indonesia ini, yaitu Bung Karno, menjadikan tempat ini memiliki banyak tempat bersejarah yang bisa anda kunjungi. Selain itu, banyak juga destinasi wisata lain di  kota Blitar. Berikut destinasi wisata yang bisa anda pertimbangkan untuk dikunjungi, diantaranya :

1.      PIPP KOTA BLITAR

Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP)  merupakan pusat layanan informasi tentang pariwisata dan perdagangan yang terdapat di kota Blitar. Areanya yang begitu luas juga berfungsi sebagai Pelataran Parkir Kawasan Wisata Makam Bung Karno, terutama bagi wisatawan asimg maupun domestik yang berasal dari luar kota. Selain itu, kawasan ini juga sering digunakan sebagai tempat pagelaran kebudayaan tradisional seperti Wayang, Jaranan, Reog, Ludruk, dan lain-lain. Tidak ketinggalan pula ekspo tahunan selalu diadakan di kawasan ini.

Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan Kota  Blitar ini diresmikan pada tanggal 3 Juli 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri (Presiden Indonesia kala itu). Bersamaan dengan peresmian PIPP, terdapat juga obyek lain yang ikut diresmikan, antara lain : Stadion Gelora Soeprijadi, Pasar Legi, dan Perpustakaan Bung Karno.


2.      MAKAM PROKLAMATOR

Makam Proklamator, merupakan makam presiden pertama di Indonesia atau biasa disebut Makam Bung Karno. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Kawasan wisata ini terdiri dari beberapa lokasi. Diantaranya :
1.      Lokasi perpustakaan Bung Karno, yang merupakan perpustakaan riwayat perjuangan Bung Karno sekaligus sebagai studi pusat terpadu.
2.      Lokasi Museum Bung Karno, tempat menyimpan barang-barang yang berkaitan dengan Bung Karno. Termasuk lukisan Bung Karno yang bisa berdetak dengan sendirinya, dan beberapa koleksi mata uang Indonesia kuno (uang kertas Bung Karno yang bisa menggulung dengan sendirinya).
3.      Lokasi Lapangan Teater yang sering digunakan untuk berbagai pementasan seni budaya dan pagelaran layar lebar.
4.      Lokasi Makam Bung Karno
5.      Lokasi penjualan barang-barang khas Bung Karno (pasar murah) yang menjual berbagai accessories dan baju dengan tema Bung Karno, serta menjual beberapa barang kesenian khas Blitar.
Kawasan wisata ini tiap harinya ramai dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Wisatawan datang dengan tujuan ziarah makam ataupun sekedar jalan-jalan. Karena di wisata ini juga terdapat Kebun Binatang Mini (Bonbin Mini Sentul) dengan berbagai satwa langka dan unik.

3.      ISTANA GEBANG

            Istana Gebang atau biasa dikenal dengan ndalem gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini terletak di Jl. Sultan Agung 69, Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Setiap bulan Juni, Istana Gebang ini ramai dikunjungi para wisatawan karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Blitar, seperti Grebeg Pancasila.

4.      MAKAM ADIPATI ARYA BLITAR

            Makam Adipati Arya terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Adipati Arya Blitar atau Adipati Nila Suwarna adalah adipati pertama di Kadipaten Arya Blitar  (sebutan Kota Blitar dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit hingga kekeuasaan Kraton Surakarta Hadiningrat). Beliau adalah tokoh yang berpengaruh dalam pendirian Kadipaten Arya Blitar.
            Biasanya, Makam Adipati Arya ramai dikunjungi pada bulan Suro dan setiap malam Jum’at Legi. Kebanyakan wisatawan mengunjungi tempat ini untuk berziarah.


5.      MONUMEN SUPRIYADI

Monumen Supriyadi merupakan monument yang dibangun untuk mengenang peristiwa pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi melawan tentara Jepang. Monumen ini dibangun di depan bekas markas PETA. Awalnya pada monument ini hanya dibangun sebuah patung saja, namun sekarang telah dibangun 6 patung lagi. Untuk mengenang lebih dalam jasa-jasa para pahlawan PETA, setiap tahunnya ditempat ini selalu diselenggarakan pementasan Teater Pemberontakan PETA.

Tepat di depan monument ini, terdapat TMP (Taman Makam Pahlawan) Raden Wijaya. Taman makam ini dibangun sebagai tempat pemakaman pahlawan-pahlawan bangsa yang berada di Blitar.
Di dalam TMP Raden Wijaya juga terdapat Monumen Potlot. Walaupun Monumen Potlot hanyalah sebuah tiang bemdera namun keberadaan monument ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena di monument inilah Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan oleh Shodanco Partohardjono dalam detik-detik pemberontakan pada tanggal 14 Februari 1945 di Kota Blitar

MENCOBA RAFTING TERSEMBUNYI DI BANTUL



Kabupaten Bantul terkenal memiliki banyak wisata pantainya, selain itu  juga memiliki wisata  karst tubing Sedayu yang bisa dijadikan destinasi ketika berkunjung di Kota Geplak ini. Sesuai namanya, wisata alternatif yang berjenis adventure ini menawarkan "karst" atau batuan kapur yang terbentuk dari aliran sungai. Tempat ini merupakan destinasi wisata menyusuri sungai dengan tebing sekitarnya berupa batuan karst (kapur) yang mana konsep wisatanya serupa dengan Goa Pindul dan Kali Oya / Kali Suci.

Belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan dimana tepatnya letak karst tubing Sedayu ini. Lokasi Karst Tubing Surobayan ini terletak di Dusun Surobayan RT 03 Kelurahan Argomulyo Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Tepatnya di Jln. Wates km 9,5 berdekatan dengan Universitas Mercubuana. Untuk mencapai tempat ini, dapat dicapai dalam waktu 15 menit dari arah Kota Yogyakarta kearah barat, melalui Jln. Wates melewati Pasar Gamping dan rest area Ambarketawang. Sesampainya di Depo Pertamina Rewulu  belok kiri di pertigaan mengikuti papan petunjuk karst tubing. Jarak lokasi ini dengan jalan raya hanya sekitar 300 meter saja.


Wahana sungai alam dengan bentangan dinding bebatuan karst, arus sungai yang deras serta rimbunnya pepohonan besar disepanjang sungai akan memberikan pengalaman tersendiri bagi pengunjung. Selain pemandangan yang menyejukkan, keindahan karst tubing menjadi lengkap dengan adanya tantangan yang disajikan oleh wisata air karst tubing Surobayan ini. Tempat ini memiliki trak sungai yang sempit dan dinding karst di sepanjang aliran sungainya, karena itulah tempat ini diberi nama karst tubing. Ornamen di dinding sungai pun terbentuk seperti berongga-rongga seperti di Kali Suci. Hanya saja wisata ini hanya tersedia saat musim penghujan, karena jika musim kemarau debit airnya sangat sedikit sehingga airnya keruh. Adapun rute untuk menyusuri arus Sungai Surobayan ini sekitar 2 km dengan jarak tempuh sekitar 1 jam. Alur susur sungai ini mempunyai kedalaman 1,5 meter hingga 4 meter.

Batuan disini berjenis batuan karst yang berasal dari lahar dingin yang membeku, jadi tidak berbahaya, dan jika dihentak dengan keras maka akan pecah. Di sepanjang perjalanan, pengunjung dapat merasakan tantangan dari derasnya air sungai dengan dinding sungai yang sempit, jadi harus benar benar menjaga konsentrasi agar bisa menghindari tebing di sisi kiri dan kanannya. Pengelola setempat sudah menyiapkan safety pack yang lengkap, mulai dari helm, rompi pelampung, pelindung lutut dan siku, serta pppk, jadi pengunjung tidak perlu khawatir. Dalam perjalanan menyusuri sungai ini, akan dibagi dalam grup, dengan tiap grup berkuota 15 orang, yang kemudian dipandu dengan tiga guide.


Bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalin, dapat berhenti di sebuah tebing dan melompat ke subgai segar yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter.Sensasi melompat dari ketinggian tebing karst (kapur) mampu menjadikan daya tarik tersendiri ditempat ini. Suasana teduh dengan pepohonan yang rindang, membuat pengunjung betah berlama-lama menyusuri sungai. Selain menawarkan rafting, wisata ini juga menyediakan paket outbond. Setelah menyusuri sungai ini, pengunjung dapat menikmati makan atau sekedar ngopi di warung makan yang sudah tersedia dengan beragam menu ala warung ndeso yang ditawarkan

Sabtu, 23 Desember 2017

GUA JATIJAJAR





Kota Kebumen terkenal dengan memiliki obyek wisata andalan bernama Gua Jatijajar. Keberadaan Gua Jatijajar di kota yang terkenal dengan memiliki makanan khas lanting ini, menjadikan kota ini menjadi salah satu destinasi kota yang bisa anda kunjungi ketika berlibur di Jawa Tengah dan sekitarnya. Gua Jatijajar mulai dikembangkan sebagai obyek wisata pada tahun 1975.
Gua Jatijajar terbentuk karena situs geologi dari proses alamiah yang awalnya dari batu kapur. Gua ini memiliki panjang 250 m, dengan lebar rata-rata 1,5 m, dan tinggi gua rata-rata 12 m. Sedanngkan ketebalan lanngit-langit gua ini 10 m.
Gua yang berada 50 m diatas permukaan laut ini, memiliki keistimewaan sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Di bagian depan obyek wisata Gua Jatijajar, pengunjung akan melihat keberadaan patung dinosaurus sebagai simbol penting dari gua ini. Pengunjung akan melewati mulut patung dinosaurus yang mengeluarkan air, sebagai muara dari mata air yang berasal dari dalam gua, yaitu dari Sendang Kantil dan Sendang Mawar. Oleh penduduk setempat, air ini diyakini tidak akan habis, meski dalam kondisi cuaca kemarau. Air ini digunakan oleh penduduk Gua Jatijajar sebagai salah satu sumber pengairan di sawah-sawah mereka.
Pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menyusuri gua dengan cara menuruni tangga yang merupakan bagian dari ekor patung dinosaurus. Kemudian pengunjung akan menjumpai sungai-sungai bawah tanah (sendang) yang masih aktif dan merupakan salah satu keistimewaan Gua Jatijajar ini. Tercatat ada empat sendang di dalam Gua Jatijajar, yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Aliran air di Sendang Mawar dan Sendang Kantil melewati lubang kemudian menembus hingga keluar gua. Sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi sengaja tidak dibuka untuk umum oleh pihak pengelola obyek wisata Gua Jatijajar. Jika pengunjung ingin menelusuri lorong gua lewat dua sendang tersebut, maka pengunjung harus mendapat izin yang ketat dari pihak pengelola.
Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat stalagtit, stalagmit dan pilar/ tiang kapur, yang terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut pennelitian para ahli, dalam waktu 1 tahun hanya akan terbentuk stalagtit setebal 1 cm. Karena itulah Gua Jatijajar ini merupakan gua kapur yang sudah tua sekali. Begitu juga dengan bebatuan didalamnya, merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena memiliki umur yang tidak bisa dikatakan muda ini, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung hewan purba, yaitu dinosaurus.
Ketika pengunjung menyusuri gua lebih dalam lagi, maka akan melihat banyak pemandangan yang indah. Ruangan di gua ini diterangi dengan lampu beraneka warna, mulai dari pintu masuk hingga keluar. Sehingga pengunjung tak perlu risau dengan penerangan di dalam gua. Disalah satu bagian langit-langit gua terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi gua. Di tengah-tengah ruangan terdapat kursi melingkar yang dapat digunakan sebagai tempat duduk pengunjung yang ingin istirahat, sambil melihat sekeliling ruangan dalam gua.
Di dalam gua, pengunjung dapat melihat 8 buah deodrama yang dipasang, ditambah dengan adanya patung-patung yang berjumlah 32 buah. Patung-patung tersebut menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka, yang kemudian dikenal dengan Legenda Lutung Kasarung. Menurut cerita, tempat ini pernah menjadi tempat pertapaan Raden Kamandaka, putera mahkota Raja Pajajaran, untuk mendapat wangsit. Raden Kamandaka bertapa di daerah ini, karena waktu itu Kebumen masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Padjajaran dengan pusat ibu kotanya Bogor (Batutulis). Adapun visualisasi dari legenda tersebut bisa dilihat dalam diodrama yang ada di dalam gua. 
            Setelah keluar dari gua, di kawasan ini banyak kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Kota Kebumen dan banyak juga penjual souvenir. Selain itu, ada juga satu taman yang dijadikan sebagai taman bermain serta taman keluarga. Taman ini diberi nama Pulau Kera, dikarenakan terdapat banyak patung kera di dalamnya. Bagi pengunjung yang menginginkan bermalam, di tempat ini ada beberapa penginapan maupun homestay serta rumah makan atau restoran dengan harga yang cukup terjangkau

KEBUN TEH DI LERENG GUNUNG LAWU



                                               


Kebun Teh Jamus merupakan perkebunan teh peninggalan penjajah Belanda, yang kini menjadi salah satu unit perkebunan besar di Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya kebun teh Jamus ini, mempunyai andil dalam upaya mendukung tercapainya sasaran kebijakan pemerintah Kabupaten Ngawi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjadi penghasil produk eksport serta pemeliharaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup. 


Selain itu dari sektor agrowisata merupakan potensi yang harus digali dan dikembangkan. Agrowisata yang berwawasan lingkungan hidup agar tetap alami dan lestari ini sudah diawali dari tahun 1993 dan pengembangan sektor Agrowisata Jamus dengan berbagai fasilitas penunjang terus berjalan. Hingga saat ini, tersusunlah profil Agrowisata Jamus yang dimaksudkan memberikan gambaran tentang paket Agrowisata di Jamus.

Diantara Agrowisata yang tersedia adalah pembibitan tanaman teh, koleksi berbagai klon teh, bumi perkemahan “kantil idaman”, makam pendiri kebun teh yaitu Van Der Rappart, kincir air pembangkit listrik, Jamus Borobudur’s Hill, Kolam Renang Anak-Anak “Sumber Lanan”. Panorama Gardupolo Grojokan Kedung Putri terletak di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, termasuk lereng Gunung Lawu memiliki pemandangan yang indah, cocok untuk refreshing melepas penat di akhir pekan.

Baca: Persewaan mobil mulai 50ribu